Promo BD36

Sempat Diremehkan, Serge Gnabry Bakal Masuk List Pemain Kelas Dunia

Hansi Flick, pelatih Bayern Munchen sangat yakin anak asuhnya yaitu Serge Gnabry akan segera masuk di daftar pemain kelas dunia. Ini menanggapi permainan cantik  saat semifinal Liga Champions 2019/2020. Siapa sangka bekas pemain Arsenal ini menjadi bintang baru yang dipuja-puja.

Kemenangan Bayern Munchen yang dibawanya sebagai perlawanan untuk Lyon di semifinal Liga Champions 2019/2020 pada Kamis (20/8/2020) sukses mendebutkan nama Serge Gnabry menjadi bintang pada dini hari. Ia membobol gawang Lyon dengan dua gol yang sukses membawa timnya bertemu Paris Saint Germain di final.

Dengan bakat olahraga yang digelutinya sejak usia belia tidak membuat perjalanan Gnabry mulus begitu saja masuk ke klub besar untuk menonjolkan namanya. Ia sempat menemui beberapa liku yang membuatnya semakin keras berlatih untuk meningkatkan performanya di lapangan.

Sempat Jadi Penghuni Bangku Cadangan

Di usia 15 tahun Gnabry dianggap akan menjadi sukses sebagai bintang besar sepak bola. Yang pada saat itu Ia mulai direkrut Arsenal untuk bergabung bersama timnya. Bakatnya yang tidak diragukan ini sempat membawanya menjadi sprinter sebelum akhirnya memutuskan untuk bermain bola.

Sempat mendapat promosi atas performa cantiknya, Gnabry malah menduduki bangku cadangan untuk mendukung tim Arsenal berlaga. Di usianya yang belum genap 20 tahun sudah bagian dari tim sekelas Arsenal memang harus membuatnya lebih banyak bersabar.

Dia memang harus banyak-banyak berlapang dada menyaksikan rekannya bercucuran keringat  dengan duduk manis di bangku cadangan dengan sedikit kebanggan. Sebelumnya dia juga sempat debut di Liga Inggris melawan Norwich dan adu di gelanggang Premier League.

Tanpa putus asa, ini justru memacu Gnabry untuk berlatih lebih keras agar bisa maju ke tim utama. Alhasil tenaga yang ditempanya berhasil membawanya mencetak gol-gol ajaib di Liga Inggris dan Liga Champions. Ia juga sembat membawa mantan klubnya itu juara di Piala FA.

Dianggap Tidak Layak untuk Liga Inggris

Lelahnya peluh yang dialami Gnabry tidak berhenti di suksesnya membawa nama mantan klubnya unggul di Piala FA. Di waktu Ia mengira semua usahanya berhasil dan susahnya berhenti, cedera lutut justru menghampirinya. Mau tak mau Ia harus menerimanya dengan legowo.

Tanah Inggris sudah mulai asing untuk Gnabry. Pasalnya Ia harus menekuni cuti dari kegiatan lapangan selama musim 2014/2015 guna mengembalikan kesehatannya agar bisa mengandalkan lari cepatnya yang istimewa lagi untuk menyapa pertandingan yang baru.

Kemudian Ia dipindahkan ke klub West Bromwich Albion agar mendapatkan kesempatan menjadi bagian tim utama yang sangat sulit didapatkan di Arsenal. Nyatanya, tidak sesuai harapan. Gnabry juga tidak kunjung menjadi bagian dari tim utama di WBA dan mulai dikenal kurang cakap di media.

Ia juga sempat dianggap gagal setelah sekali permainannya pasca kembali diambil Arsenal. Ini menjadi luka yang sangat membekas untuk Gnabry. Di mana Ia dianggap sebagai pemain yang kurang cakap dan malas. Sempat menjadi frutasi atas pemberitaan media, padahal Ia selalu berlatih dengan getol sejak kecil.

Serge Gnabry

Serge Gnabry Menata Karir dengan Klub Baru

Atas sakit hatinya yang ingin dikubur, Gnabry memulai perjalanan karir baru dengan pindah ke Jerman. Ia juga menolak untuk melakukan perpanjangan karir dengan Arsenal di Inggris. Di usia ke-21 Gnabry dengan optimis menata kembali karirnya yang sempat ambruk.

Serge Gnabry mulai dilirik Munchen pasca penampilan apiknya di Bremen. Sebelum itu Ia harus lolos uji sebelum menerima jersey Bayern Munchen. Dengan rangkaian tes tersedia memang sudah membuktikan bahwa Gnabry memang layak untuk itu. Usaha yang dibangunnya tidak sia-sia.

Perlahan Gnabry menunjukkan apresiasi atas kegagalan yang sempat dialaminya bersama klub sebelumnya. Ia berhasil menjadi bagian dari tim inti dan membawa nama baik untuk klub besar Jerman tersebut. Gelar pemain terbaik Munchen juga menjadi miliknya.

Dengan membobol empat gol pada gawang Tottenham Hotspur membuatnya mendapat respon takjub saat kembali berlaga di Stadion Wembley. Seolah Gnabry ingin menunjukkan betapa sayangnya Ia sudah diperlakukan kurang baik di Inggris sebelumnya, bahkan sampai dilempar dan dibuang.

Dengan rekam jejak Gnabry selama beberapa tahun ini, Flick yakin semua orang pasti mengakui kelayakannya untuk menjadi pemain kelas dunia. Dengan kualitasnya yang tidak diragukan dan semangat berlatihnya disinyalir kehebatannya tidak hanya berhenti di sini.

About AdminDetikBola

Check Also

VAR

VAR Dulu atau Wasit Dulu? Direktur Wasit FIFA Memberi Jawaban

Perdebatan mengenai penggunaan Teknologi Bantuan Wasit (VAR) dalam sepakbola telah mencapai puncaknya dalam beberapa tahun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *