Promo BD36

Perancis Gagal Mengalahkan Swiss, Berikut Dugaan Penyebabnya!

Selasa, 29 Juni lalu, Perancis memang kalah dalam melawan Swiss, tapi pembahasannya hingga sekarang masih terdengar. Salah satunya adalah Koke, salah satu gelandang dari Spanyol, mengatakan jika Perancis telah terdepak dari Euro 2020, kenapa?

Dugaan pertama oleh Koke adalah mereka terlalu meremehkan lawan mereka di 16 besar, yaitu Swiss. Memang, di awal pertandingan hingga menit ke-80, negara dengan ikon menara Eifeel itu memimpin dengan skor 3-1.

Sayangnya, timnas asuhan Didier Descamps ini terlalu santai menghadapi tim lawan, hingga Swiss mampu mengejar ketertinggalan dengan cukup baik, lewat tendangan Haris Seferovic dan Mario Gavranovic.

 

Koke Menilai Perancis Terlalu Menyepelekan Lawan

Sebenarnya Perancis hampir bisa mengalahkan Swiss, jika tendangan penalti dari Mbappe, yang merupakan satu-satunya harapan Timnas, bisa berjalan dengan baik. Tapi nasib berkata lain. Perancis harus dengan rela keluar dari turnament bergengsi ini.

Dari pertandingan tanggal 29 Juni lalu, Koke yang menjadi gelandang Spanyol, langsung menilai. Ia berpikir bahwa Mbappe CS sudah sangat yakin menang karena lawannya di 16 besar adalah Swiss.

Koke mengatakan pendapatnya terhadap media Marca. Pemain yang juga gelandang dari Atletico Madrid itu berujar, Euro 2020 lebih dari sekadar pertandingan yang gila. Setiap pertandingan memang tidak mudah dimenangkan.

Hal tersebut karena tidak ada tim kecil dan tim mana saja yang diklaim bisa mengalahkan diri sendiri. Ia kembali melanjutkan, jika Perancis seperti mengklaim dirinya sudah menang dari Swiss, layaknya Spanyol menganggap menang melawan Kroasia.

Koke juga mengatakan bahwa persiapannya melawan Swiss untuk pekan depan di babak semi final, sudah 100 persen lengkap. Koke bersyukur bahwa kerja keras, perjuangan hingga penderitaan tim bisa terbayarkan hingga mampu mencapai titik saat ini.

Perancis Gagal Mengalahkan Swiss, Berikut Dugaan Penyebabnya!

Mbappe Sebagai Salah Satu Sebab Kekalahan

Dijelaskan tadi bahwa Mbappe gagal mengeksekusi penalti padahal ini adalah kesempatannya, untuk menyelamatkan tim dan lolos ke babak selanjutnya. Tapi nyatanya, tidak sesuai harapan.

Mbappe dianggap manja dan mudah terpancing emosi di luar lapangan, menjadi penyebab kekalahan timnya melawan Swiss. Tim asuhan Deschamps harus rela menghentikan perjuangannya di 16 besar setelah dikalahkan lawannya di Nationala Bucherest.

Sebenarnya kurangnya keharmonisan dari Timnas Perancis sudah muncul sebelum laga digelar. Itu karena Oliver Giroud merasa diabaikan oleh rekan setimnya hingga kurang suplai bola mengarah padanya.

Mendengar pernyataan dari Giroud, Mbappe merasa kesal meski setelahnya langsung diklarifikasi oleh orangnya langsung, pemain 22 tahun itu tetap merasa marah. Hanya alasan seperti itu, Kylian langsung tersulut emosi.

Dikutip dari L’Equipe, sifatnya yang emosian itu, membuat para senior merasa lelah. Seperti contohnya Steve Mandanda, Hugo Lloris, hingga Moussa Sissoko, tidak tahu lagi harus berbuat apa kepada juniornya itu.

Tidak sampai itu saja, ini juga menjadi alasan kenapa Mbappe disalahkan dalam gagalnya Timnas melawan Swiss. Ia kembali marah dengan fasilitas hotel yang disewa Timnas Perancis. Salah satunya dilarang bertemu dengan keluarga.

Vanue laga Perancis yang selalu berpindah-pindah dari tiap negara, mereka jadi tidak bisa merasakan ruang latihan besar. Kabarnya lagi, Kylian yang paling merasa kecewa dengan fasilitas diberikan oleh hotel Marriot di Bucherest, Rumania.

Permasalahan lain adalah tidak bolehnya bertemu dengan keluarga. Padahal skuad lainnya masih bisa bertemu dengan keluarga. Namun, Federasi dari Timnasnya membuat aturan tersebut agar para pemain tidak tertular covid, jadi harus terus di zona gelembung.

Amarahnya di luar lapangan, kemungkinan besar membuat Mbappe merasa kurang semangat ketika bertanding. Terlebih lagi sudah berpikir akan menang, mereka menggampangkan potensi Swiss untuk menyalip Perancis.

About AdminDetikBola

Check Also

VAR

VAR Dulu atau Wasit Dulu? Direktur Wasit FIFA Memberi Jawaban

Perdebatan mengenai penggunaan Teknologi Bantuan Wasit (VAR) dalam sepakbola telah mencapai puncaknya dalam beberapa tahun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *