Promo BD36

Palsukan Identitas, Bryon Castillo Bikin FIFA Marah

Pemain tim nasional Ekuador Bryon Castillo harus siap menerima konsekuensi serius dari FIFA atas tindak penggelapan asal-usul yang dia lakukan. Tindakan tersebut tak cuma mencoreng mukanya sendiri, namun juga menimbulkan kerugian yang besar untuk kesebelasan Ekuador. Selain karirnya di Piala Dunia terancam usai, dia juga membawa kesebelasan Ekuador masuk ke dalam pusaran bahaya.

Kontroversi muncul setelah FIFA memperoleh bukti jika Castillo tidak lahir di Ekuador. Dalam dokumen resmi yang dia miliki, di sana tercantum jika dia adalah seorang Ekuadorian sejati. Padahal sebenarnya dia lahir di Kolombia dan sengaja memalsukan identitasnya demi memuluskan jalan berkarir di tim nasional Ekuador.

Menurut laporan yang telah diajukan kepada Mahkamah FIFA, Castillo tidak cuma memalsukan keterangan mengenai dari mana dia berasal. Bek yang aktif tampil membela Ekuador pada sejumlah pertandingan jelang piala dunia 2022 ini juga terbukti memalsukan tahun kelahiran dan nama aslinya. Selama ini Castillo dianggap sebagai pria yang lahir pada tahun 1998. Namun usia dia yang sesungguhnya lebih tua beberapa tahun. Castillo lahir di Kolombia pada 1995 dengan nama Bayron Javier Castillo Segura.

Diungkap Oleh Chile

Fakta kebohongan Castillo pertama kali dipermasalahkan oleh Chile. Chile menduga ada konspirasi yang sengaja ditutup-tutupi oleh Ekuador agar Castillo tetap bisa bermain untuk mereka. Dugaan itu kemudian terbukti benar seiring dengan kemunculan rekaman wawancara Castillo dengan badan investigasi sepak Ekuador. Dalam wawancara tersebut, Castillo dengan gamblang menjelaskan bagaimana dia memulai pelarian dan semua sandiwaranya.

“”Saya melewati batas negara. Kepergian saya ke San Lorenzo untuk menjalani beberapa uji coba. Awalnya saya tidak dipanggil. Tapi karena teman saya yang lolos tidak segera tiba, maka saya ditunjuk sebagai pengganti.” Ungkap Castillo dalam wawancara yang kini tengah jadi kontroversi.

Ada berbagai spekulasi yang kemudian mencuat mengenai alasan Chile menyerang Ekuador dan Castillo. Diduga, cara tersebut merupakan salah satu strategi Chile untuk menghancurkan tetangganya itu yang berhasil lolos ke piala dunia tahun ini. Beberapa pendapat juga menyebut jika Chile berharap mendapat keuntungan tertentu atas sanksi yang mungkin akan dijatuhkan FIFA kepada Ekuador.

Dalam pernyataannya kepada wartawan, petinggi Federasi Sepak bola Chile , Pablo Milad berharap agar Castillo segera menghentikan kebohongannya. Milad menganggap, hukuman terbaik untuk Castillo adalah membuat pemain itu pergi dari kesebelasan Ekuador.

“Kami masih menantikan akan seperti apa dewan banding mengambil keputusan. Saya harap dia (Castillo-red.) pergi. Saya yakin dia tidak bisa lagi memberi sangkalan.” Cercah Pablo Milad

FIFA

FIFA Akan Panggil Yang Bersangkutan

Kebohongan yang dilakukan oleh Castillo merupakan jenis pelanggaran administrasi yang cukup serius dalam peraturan FIFA. Sebagai langkah penyelidikan untuk hasil yang lebih objektif, FIFA pun telah mengambil sikap tegas. Mereka telah memanggil Castillo agar hadir pada sidang banding yang akan segera digelar. Sidang tersebut akan mengungkapkan duduk masalah serta teguran yang akan diberikan kepada pemain terkait. Castillo harus siap menerima hukuman berat, termasuk pembatalan izin bermain di Piala Dunia 2022.

Tidak hanya terhadap Castillo, FIFA juga sangat menyayangkan sikap Ekuador yang terlibat dalam proyek kebohongan tersebut. Alih-alih menegakkan aturan sesuai prosedur, FIFA menilai komite sepak bola Ekuador justru malah bahu-membahu menutupi skandal Castillo. Atas dasar itu, dikhawatirkan nasib Ekuador pada Piala Dunia 2022 akan berujung pada rasa malu dan kegagalan secara tidak terhormat

About AdminDetikBola

Check Also

Usia Tua Penampilan Apik, Lima Pencetak Gol Tertua Di Qatar

OCristian Ronaldo dan juga Kompetisi Piala Dunia Qatar tahun 2022 sudah usai setelah Turnamen yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *