Promo BD36

Leon Goretzka Tidak Puas dengan Permainan Bayern

Bayern Munchen masih dianggap sebagai tim paling kuat dan merajai Bundesliga. Hal ini wajar melihat permainan tim asal Bavarian yang begitu solid. Ditambah memiliki bintang berkelas pada semua posisi penting. Sebelumnya Bavarian menggagahi Ausgburg dan menang hanya 1-0 sebagai hasilnya. Ternyata kemenangan ini tidak cukup dianggap bagus bagi banyak pemain. Contohnya Leon Goretzka yang mengkritik klubnya sendiri karena kurang buas.

Terbukti pertandingan yang dilaksanakan menyambut pekan 29 hanya berhasil terjadi sebuah gol. Hal ini menjadi salah satu pertanda kalau permainan sedang mengecewakan. Apalagi melihat lini depan yang seharusnya tajam.

Leon Goretzka Tidak Puas dengan Permainan Bayern

Menurunnya Intensitas Permainan Bayern Menurut Goretzka

Pertandingan antara Bayern Munchen menghadapi Augsburg dianggap akan menghasilkan laga dengan gol besar. Apalagi komposisi penyerang Munchen terbilang lengkap. Tapi nyatanya hanya berhasil membuat sebiji gol. Menurut Goretzka, hal ini dianggap karena permainan babak pertama kurang baik. Gelandang asal Jerman menunjukkan kekecewaan besar terhadap dirinya sendiri dan tim. Terutama karena tidak memiliki intensitas terkuat.

Rasa kecewanya semakin bertambah karena harus diganti dengan pemain lain yaitu Marcel Sabitzer. Goretzka tidak bermain penuh karena digantikan pada menit 57. Wajar karena masa tersebut pengejaran bola kurang maksimal. Bahkan banyaknya serangan yang dilakukan lini depan kesulitan sampai berakhir baik. Terlebih gol yang berhasil diciptakan tersebut berasal dari penalti Robert Lewandowski. Artinya permainan secara langsung termasuk gagal.

Leon Goretzka menganggap jika lawan terburuk yang dihadapi pada laga ini adalah intensitas. Permainan tidak menemukan tempo terbaiknya sehingga berjalan lambat. Termasuk kehampaan dalam menyerang pertahanan lawan. Tentunya pertandingan seperti ini tidak dianggap sebagai permainan utama The Bavarian. Apalagi seharusnya dapat menjadi penguasa laga dengan baik. Bahkan melakukan serangan intens tanpa henti ke jantung pertahanan musuh.

Tidak heran jika penggemar juga merasa kurang puas meskipun masih dapat menambah poin. Terlebih keindahan bermain juga selalu diinginkan untuk dilihat. Wajar saja jika kemampuannya dianggap harus selalu stabil. Menurut Goretzka, performa ini harus segera diperbaiki demi menjalani sisa musim. Apalagi masih terdapat banyak pertandingan penting dari berbagai kompetisi. Tentu menginginkan permainan stabil dan menjadi juara.

Kekecewaan Besar Setelah Kalah di Liga Champions

Selain menunjukkan kekecewaan dalam hasil terakhir pertandingan Bundesliga, sebelumnya juga mengalami kemarahan. Apalagi dengan gagalnya menang dalam Liga Champions. Tepatnya babak perempat final menghadapi Villareal. Tentu sejak awal tim asal Spanyol ini tidak dianggap mampu menang dari Bayern. Bahkan menempuh hasil imbang saja dianggap tidak mungkin. Tapi nyatanya kemenangan dalam pertandingan berhasil diperoleh Villareal.

Padahal pertandingan leg pertama tersebut tersaji langsung di Allianz Arena. Bayern harus kalah saat menjamu Villareal dihadapan pendukung Bavarian. Tentunya kekalahan ini kurang lebih sama dari penyebabnya. Contohnya karena tidak mampu build up serangan yang cukup benar dalam bertanding. Termasuk kebutuhan peluang yang kurang banyak berhasil dibuat. Begitu juga kelengahan yang berakibat pada kebobolan gawangnya.

Meski kalah dalam leg pertama, Goretzka menganggap rekan-rekannya akan bermain lebih keras. Terutama menujukan performa lebih berkibar dalam laga selanjutnya. Apalagi defisit gol yang harus dikejar hanya satu gol. Terlebih kasta permainan antara Bayern Munchen maupun Villareal masih dianggap berbeda jauh. Tidak heran pada leg kedua nanti akan lebih kuat. Termasuk dalam menciptakan permainan seperti Munchen pada umumnya.

Goretzka juga telah mengatakan kalau menjuarai Liga Champions musim ini menjadi pilihan. Apalagi sudah lama sejak terakhir kali menjadi jawara. Wajar memastikan diri menunjukkan identitas Bayern seperti biasa.

About AdminDetikBola

Check Also

VAR

VAR Dulu atau Wasit Dulu? Direktur Wasit FIFA Memberi Jawaban

Perdebatan mengenai penggunaan Teknologi Bantuan Wasit (VAR) dalam sepakbola telah mencapai puncaknya dalam beberapa tahun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *