Promo BD36

Kompetisi Liga 1 Indonesia Diubah, Pengamat : Tidak Logis

Kompetisi Liga 1 Indonesia direncanakan akan kembali bergulir pada 1 Juli 2023 nanti dengan format baru. Tidak seperti musim sebelumnya, Liga 1 Indonesia musim 2023/2024 nanti akan menggunakan sistem double round robin dengan tambahan Championship Series pada akhir kompetis. 

Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang format pertandingan Liga 1 Indonesia musim 2023/2024. 

Liga-1-Indonesia

Format Liga 1 Indonesia Musim 2023/2024

Dilansir dari laman Liga Indonesia Baru, Liga 1 Indonesia direncanakan akan digelar sejak tanggal 1 Juli 2023 hingga 28 April 2024. Diikuti oleh 18 klub dengan total 306 pertandingan yang digelar selama 34 pekan dengan format double round robin, home and away. Setelah didapat 4 tim teratas di papan klasemen, kompetisi berubah menjadi sistem Championship Series dengan menggunakan sistem laga home and away mulai sejak tanggal 4-26 Mei 2024. 

Tim yang berhasil menjuarai babak final akan dinobatkan sebagai pemenang kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2023/2024. Selain itu, seluruh tim yang masuk dalam Championship Series akan menerima tiket untuk tampil di ajang Piala AFC Club Competition 2024/2025. Selain itu, terdapat beberapa peraturan lain yang diubah pada kompetisi Liga 1 Indonesia musim ini. Beberapa diantaranya seperti jumlah pemain yang didaftarkan tidak lebih dari 35 pemain dengan batasan minimal usia pemain kelahiran 1 Juli 2006. 

Selain itu, klub wajib mendaftarkan minimal 1 pemain U23 dengan garansi menit bermain minimal 45 menit. Selain itu, klub juga diperbolehkan menambah satu pemain asing dengan format 5 asing bebas dan 1 pemain Asean yang dapat dimainkan di setiap pertandingan. PT LIB juga menyebut akan meningkatkan kualitas pencahayaan stadion, penggunaan LED Board untuk iklan, serta pengembangan VAR di tengah kompetisi nantinya. 

Itulah beberapa catatan perubahan kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2023/2024 yang akan datang. 

Rubah Format, Pengamat : Tidak Logis

Pengamat sepakbola asal Indonesia yang sekaligus menjadi Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali memberikan komentarnya terkait perubahan kompetisi Liga 1 Indonesia musim depan. Melalui akun Instagram pribadinya, Akmal Marhali menyebut jika batas pemain U23 yang harus dimainkan oleh klub masih dinilai terlalu tinggi untuk regenerasi. Akmal Marhali menyebut jika seharusnya PT LIB mengharuskan klub untuk memainkan pemain di usia U17 atau U19 untuk membantu regenerasi timnas yang lebih baik. “Kalau U-23 sudah ketuaan. Piala Dunia U-20, SEA Games dan Asian Games saja sekarang turun jadi U-22,” ungkapnya. 

Selain itu, Akmal Marhali juga ikut mengomentari perihal format kompetisi yang berubah menjadi Championship Series di akhir kompetisi. “Ini tidak logis. Perjuangan selama 34 pekan, hanya dituntaskan di dua pertandingan,” ujarnya. 

Akmal Marhali menngatakan jika terlalu banyaknya layer kompetisi seperti ini akan mempermudah jalan bagi sebagian oknum melakukan pengaturan skor. Permasalahan non teknis disebut akan lebih banyak terjadi dibandingkan dengan aspek teknis. Selain itu, Akmal Marhali menyarankan jika format Championship digelar kembali di ajang kompetisi Piala Indonesia saja. Lebih lanjut, Akmal Marhali menyebut hanya 3 aspek yang diperlukan Liga 1 Indonesia agar kompetisi berjalan dengan baik. 

“Sejatinya, kompetisi kita hanya butuh TIGA ASPEK FUNDAMENTAL SAJA: JADWAL PASTI, IZIN POLISI JELAS, DAN REGULASI TEGAS! Soal format yang ada, sudah cukup refresentatif,” pungkasnya. Format kompetisi Championship Series sebenarnya bukan hal yang baru di kompetisi Liga Indonesia. Format Championship Series terakhir digunakan pada Indonesia Super League (ISL) pada tahun 2014 lalu yang berhasil dimenangkan Persib Bandung. 

Selain itu, format Championship Series juga digunakan pada era divisi utama Liga Indonesia pada tahun 90-an. Persib Bandung menjadi tim paling sukses dengan format Liga Championship Series dengan dua kali raihan trofi. 

Itulah komentar pengamat sepakbola, Akmal Marhali tentang format kompetisi Liga 1 Indonesia yang berubah menjadi Championship Series.

About AdminDetikBola

Check Also

VAR

VAR Dulu atau Wasit Dulu? Direktur Wasit FIFA Memberi Jawaban

Perdebatan mengenai penggunaan Teknologi Bantuan Wasit (VAR) dalam sepakbola telah mencapai puncaknya dalam beberapa tahun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *