Promo BD36

Kalah, Pemilik PSG Mau Serang Wasit dan Bunuh Staff Madrid

Nasser Al Khelaifi ancam staff Real Madrid kalau akan membunuh mereka jika menghalangi kemarahannya di Locker Room wasit. Semua ini didasari karena pemilik PSG ini tidak terima dengan keputusan wasit hingga membuat super club itu harus menerima kekalahan.

Laga yang cukup seru tersaji di babak 16 besar UEFA Champions League antara Real Madrid dan Paris Saint Germain. Di leg pertama, PSG berhasil unggul 1-0 di stadium Parc de Princes 2 minggu lalu. Penampilan luar biasa El Real di leg dua berhasil membalikkan keadaan.

PSG sempat unggul agregat 2-0 dengan gol yang diciptakan oleh Kylian Mbappe di babak pertama. Ini sempat membuat pendukung Real Madrid sempat putus asa. Tetapi 15 menit setelah babak ke-2, Benzema akhirnya bisa mencetak gol berkat blunder Donnaruma.

Pada saat blunder ini juga yang membuat banyak yang protes, termasuk pemilik PSG. Striker Madrid itu dianggap membuat pelanggaran ke Donnaruma sebelum berhasil mencetak gol pembuka. Tetapi justru gol pembuka ini yang membuat El Real bisa unggul dari PSG.

Kalah, Pemilik PSG Mau Serang Wasit dan Bunuh Staff Madrid

Apa yang Dia Katakan Terkait Kepemimpinan Wasit?

Presiden Paris Saint Germain, Nasser Al Khelaifi langsung bergegas ke locker room wasit di Santiago Bernabeu setelah peluit tanda akhir pertandingan dibunyikan. Dia mungkin terlalu kesal karena Karim Benzema bisa menghapus defisit 2 gol dari gol yang dicetak PSG.

Tetapi justru karena gol pertama itu yang membuat Madrid bisa bangkit. Pada saat itu Benzema menghalangi Donnarumma yang baru mau build up permainan. Tetapi pressing striker Prancis ini bisa membuat Donnaruma blunder dan passing ke salah arah.

Namun sesaat sebelum passing itu Benzema dianggap melakukan pelanggaran karena jegal kaki sang kiper. Tetapi wasit tidak menganggap itu sebagai sebuah pelanggaran dan bahkan sama sekali tidak mencoba untuk melihat VAR. Dan ini yang membuat Khelaifi marah.

Leonardo selaku pendamping Khelaifi saat di laga itu mengatakan ke Canal+ kalau, “itu jelas adalah sebuah pelanggaran. Keputusan mengenai Donnaruma itu tidak adil, tetapi kita tidak bisa terus beralasan.” Hal yang sama juga disampaikan oleh pelatih PSG, Pochettino.

Tetapi Poche menganggap PSG adalah tim yang lebih baik, hanya saja terdampak keputusan dari wasit. Pemain menjadi emosi terhadap situasinya sehingga merupakan laga yang tidak adil. Tetapi respon yang diberikan Al Khelaifi juga tidak seharusnya berlebihan.

 

Merusak Perlengkapan Wasit di Locker Room dan Ancam Membunuh Staff Madrid

Memang Al Khelaifi sedang tidak senang karena keputusan wasit dengan keputusan gol Real Madrid yang pertama. Setelah peluit tanda pertandingan berakhir dibunyikan, pemilik PSG ini langsung mengarah ke kamar ganti wasit dan berulang kali memukul dindingnya.

Kabar ini disampaikan oleh Movistar dengan statement Khelaifi ingin langsung meminta penjelasan dari wasit. Dia tidak merasa kalau sang pengadil lapangan berperilaku adil, tetapi bos 48 tahun itu terus menjerit Megia Davila, wasit utama saat pertandingan itu.

Di sisi lain, media ternama MARCA memberikan bukti kalau pegawai dan staff El Real yang merekam aksi Al Khelaifi diancam. Pemilik PSG tersebut sudah ditahan oleh pengawal pribadi dan beberapa rekannya.

Rekaman itu juga yang membuat Khelaifi semakin emosi. Dia ingin staff Real Madrid itu segera menghapus rekaman atau tidak dia akan membunuh staff itu. Apalagi ini menjadi langkah akhir PSG di UCL dan target utama sudah tidak tercapai.

UCL menjadi ajang yang sangat menarik atensi. Tetapi ada juga beberapa kontroversi yang bahkan membuat banyak pihak terlibat. Kali ini adalah pemilik PSG yang terlibat dalam perselisihan dengan pengadil lapangan yang membuat timnya mengalami kerugian.

About AdminDetikBola

Check Also

VAR

VAR Dulu atau Wasit Dulu? Direktur Wasit FIFA Memberi Jawaban

Perdebatan mengenai penggunaan Teknologi Bantuan Wasit (VAR) dalam sepakbola telah mencapai puncaknya dalam beberapa tahun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *