Detik Bola – Berita Pasaran Bola, Jadwal MotoGP Serta Ulasan Terbaru Detik Bola
Perjalanan Italia di gelaran Euro 2020 mengejutkan banyak pihak. Setelah pada 2018 tidak lolos di piala dunia, tim berjuluk Gli Azzuri nampaknya mulai membenahi tim.
Terlihat dari perjalannya hingga partai final Euro 2020, Gli Azzuri memiliki rekor impresif. Memiliki rekor 33 pertandingan tanpa kekalahan adalah rekor yang sulit dicapai oleh negara lain.
Namun, terlepas dari perjalanan Italia, ada beberapa pemain yang memberikan kontribusi besar. Pemain muda maupun tua saling bekerja sama untuk meraih gelar juara Euro yang kedua kalinya.
Mendapatkan Apresiasi Khusus dari UEFA
UEFA sebagai induk sepakbola Eropa sendiri memberikan apresiasi khusus kepada Gli Azzuri. Secara resmi, UEFA mengucapkan apresiasi melalui akun resmi Twitter. Apresiasi tersebut menunjukkan performa Italia yang luar biasa.
Seperti yang sudah diketahui, Italia tidak pernah terkalahkan dalam 33 laga terakhir. 27 pertandingan berakhir dengan kemenangan dan sisanya berakhir imbang. Hasil ini jelas bukan pencapaian yang mudah.
Gli Azzuri memang memberikan kejutan bagi banyak orang. Meskipun tidak dihuni oleh banyak pemain bintang, tapi mampu memberikan perlawanan. Bahkan, saat ini mampu melaju ke partai puncak.
Menariknya, UEFA hanya memberikan apresiasi secara khusus kepada Italia. Itu menunjukkan bahwa tim berjuluk Gli Azzuri ini mampu menarik perhatian. Terutama telah mengejutkan banyak tim besar lain.
Perjalanan Sempurna Italia Dalam Piala Euro 2020
Tidak ada yang menyangka bahwa perjalanan Italia terasa sangat mulus. Sejak fase kualifikasi, Italia mampu memenangkan semua laga dengan hanya 4 kali kebobolan dan 37 torehan gol.
Di fase 16 besar, hadangan dari Austria sebenarnya cukup menyulitkan Gli Azzuri. Dalam 90 menit waktu normal, tidak ada gol yang diciptakan punggawa Gli Azzuri. Namun, akhirnya kemenangan bisa didapatkan.
Belgia yang digadang-gadang sebagai calon kuat juara Euro pada akhirnya memiliki nasib sama. Belgia dihuni oleh banyak pemain bintang seperti Lukaku dan Bruyn. Untungnya Italia masih sanggup mengalahkannya.
Di perempat final Italia menghadapi memeri kelamnya dengan berhadapan dengan Spanyol. Di final Euro 2016 Italia terbantai 4-0. Namun, kini tim asuhan Roberto Manchini tersebut berhasil membalas rasa malu.
Di partai puncak nanti, anak asuh Roberto Manchini akan menghadapi Inggris. The Three Lions sendiri baru pertama kali merasakan euforia final Euro. Sedangkan Italia sudah merasakan yang ke-4 kalinya.
Memiliki Lini Tengah yang Kuat
Tidak diragukan lagi bahwa Italia terkenal dengan sepakbola defensif. Banyak tim di Serie A memiliki pertahanan tangguh. Lini tengah juga sangat kokoh sehingga serangan sangat sulit menembus.
Pada perjalanan di Euro, Gli Azzuri lebih menggunakan 3 pemain tengah. ternyata taktik ini efektif untuk menahan gempuran dari lawan. Taktik tersebut membuat Italia tidak pernah terkalahkan hingga saat ini.
Nama-nama seperti Barella, Jorginho, dan Verrati menjadi tumpuan utama di lini tengah. ketiganya mampu menjaga serangan balik dari tim lawan. Hasilnya, Gli Azzuri mampu melanjutkan tren positifnya.
Mengandalkan Trio Penyerang Dalam Pertandingan
Memang, jika dibandingkan dengan kandidat juara lain, Gli Azzuri memiliki lini serang yang relatif seimbang. Tidak ada nama yang benar-benar besar, tapi ternyata mampu terus menyumbang gol.
Lorenzo Insigne, Immobile, dan Chiesa menjadi trio di lini depan. Ketiga pemain tersebut menjadi andalan Manchini untuk membawa Gli Azzuri membawa gelar keduanya di Euro kali ini.
Meskipun anak asuh Mancini tidak ada yang masuk dalam daftar top skor, tapi ketajamannya tidak perlu diragukan. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi trio Gli Azzuri untuk membawakan gelar juara.
Pertandingan final nanti sangat penting untuk dinantikan. Final yang ke-4 seharusnya sudah cukup untuk membawa gelar juara kedua kalinya. Terutama sejak terakhir kali juara pada 1968.
