Promo BD36

Inter Milan Mempertahankan Posisi Puncak dengan Skor Tipis

Inter Milan akhir mampu menumbangkan dengan perlawanan cukup sulit menghadapi Cagliari di pekan ke-30 Serie A pada hari Minggu (11/04/2021) dengan skor 1-0. Kemenangan tersebut terjadi di Stadion Giuseppe Meazza.

Pada pertandingan kali ini, banyak yang mengatakan bahwa Inter seringkali membuat peluang untuk mencetak angka. Matteo Darmian menjadi pahlawan memecah kebuntuan Inter di menit ke-77, sehingga kemenangan Inter dapat dipastikan.

Hasil pertandingan tersebut membuat tuan rumah semakin mengukuhkan berada di puncak klasemen dengan mengantongi poin 74. Jarak antara rival terdekatnya Milan sekaligus peringkat kedua cukup jauh yaitu, 11 poin.

Dengan gaya khas permainan Inter, Antonio dan kawan-kawan seperjuangan selalu membiarkan bola dikuasai oleh lawan-lawannya, lalu diam-diam menyerobotnya, melakukan serangan-serangan cepat hingga membuahkan hasil dengan goal-goal spektakuler.

Tekanan yang Dilakukan Pasukan il Biscone mampu membuat lawan merasa terancam, pasalnya Antonio bersama kawan-kawan menciptakan peluang berulang-kali. Tentu saja Cagliari harus merapikan pertahanan di lini belakang.

 

Serangan Inter Milan Hampir Terciptanya Angka pada Babak Pertama

Ketika waktu berjalan 11 menit, Eriksen mampu membuat team tamu nyaris kebobolan dengan tembakan cukup keras, namun sayangnya akurasinya cukup memprihatinkan karena hanya mengarah ke sudut kanan atas kiper lawan.

Semakin bertambahnya waktu, Inter tidak mau mengendurkan serangannya. Mereka semakin berbahaya, ketajaman dari pasukan inter membuat Cagliari harus bisa mengatasinya, jangan sampai angka didapatkan oleh team raksasa tersebut.

Sensi akhirnya memanas pada menit ke-24, mengetes kiper Inter Milan dengan tendangan cukup keras. Percobaan yang dilakukannya ini tidak mengarah ke gawang sama sekali, justru lebih dominan melebar menjauhi kiper.

Dua peluang beruntun juga gagal dimanfaatkan oleh Lukaku dan Eriksen pada menit ke-37, tembakannya masih saja melebar seperti sebelumnya. Kebuntuan akhirnya terjadi bagi kedua kesebelasan team Italia tersebut.

Sampai babak pertama habis, hasil pertandingan berakhir dengan skor kacamata. Akhirnya kedua team perlu mengubah siasatnya saat berada di kamar ganti. Hal yang sangat disayangkan adalah peluang seringkali terbuang sia-sia.

 

Babak Kedua, Permainan Semakin Memanas

Pertandingan kembali dimulai dengan ritme cukup santai, demi menghemat stamina masing-masing pemain. Tentu saja kedua kesebelasan membuat kamuflase untuk menyusun serangan lebih efektif, sampai lawan-lawannya tidak menyadarinya.

Lukaku akhirnya mendapatkan peluang untuk menyerang kembali ke gawang team tamu dengan melakukan sundulan cantik, namun keberuntungan masih belum berpihak karena tidak tepat sasar, melainkan melebar dari target.

Sampai menit ke-60, peluang terus diciptakan oleh Internet, akan tetapi penyelesaiannya masih cukup buruk, patut dipertanyakan kualitas penyerang team tuan rumah. 11 tembakan dan 6 diantaranya tepat sasaran, goal belum juga tercipta.

Kebuntuan yang dialami oleh tuan rumah mengharuskan pergantian pemain, di mana Lautaro perlu membuat perkembangan ke dalam team menggantikan Sanchez. Keputusan Conte terbilang tepat dikarenakan tempo permainan menjadi lebih meningkat.

Selang berjalan tujuh menit, Hakimi bersama Lukaku membuat serangan kombinasi dari sisi kanan lapangan, kemudian bola diarahkan ke kotak finalti. Darmian merespon kiriman bola tersebut dengan menciptakan goal bagi Inter.

 

Inter Milan Mempertahankan Posisi Puncak dengan Skor Tipis

Tidak Adanya Goal Tambahan Sampai Pertandingan Berakhir

Akhirnya skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan tuan rumah membuat pertandingan semakin berat sebelah. Cagliari sampai menit-menit terakhir belum juga mampu bangkit memberikan perlawan cukup berarti terhadap lawannya.

Meskipun peluang tuan rumah cukup banyak pada laga kali ini, namun sayangnya terbuang sia-sia. Di sisi lain Cagliari tidak juga mampu membuat balasan sampai penguasa lapangan meniup peluit berakhir permainan dengan skor 1-0.

Lagi ini membuat perjuangan Matteo Darmian dalam menciptakan angka bagi Inter cukup pantas dijadikan alasan sebagai pemain terbaik. Meski pertandingan berakhirnya dengan skor tipis, ia mampu mempertahankan posisi puncak teamnya.

About AdminDetikBola

Check Also

VAR

VAR Dulu atau Wasit Dulu? Direktur Wasit FIFA Memberi Jawaban

Perdebatan mengenai penggunaan Teknologi Bantuan Wasit (VAR) dalam sepakbola telah mencapai puncaknya dalam beberapa tahun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *