Netizen kembali dihebohkan dengan postingan di akun Instagram @thesilentqueens, tentang postingan mesum dari pendukung Rizieq Shihab. Sebenarnya postingan ini sudah beredar lama tapi kemudian ‘memanas’ kembali karena direpost oleh akun tersebut.
JADWAL MOTOGP TERBARU
Seperti apakah ‘panas’nya? Simak langsung dibawah ini
Apakah pemerintah perlu membuat aturan yang jelas tentang sertifikasi ulama?
Wacana sertifikasi bagi ulama dan mubalig terus bergulir. Pro dan kontra pun hadir, baik di kalangan ulama maupun di masyarakat. Gagasan standardisasi ulama itu juga tengah diperbincangkan di Kementerian Agama.
Judi Bola Online │ Casino Online │ Poker Indonesia
Di negara kita yang penduduknya mayoritas muslim, belum jelas betul siapa yang boleh dan layak diberi predikat ulama. Soalnya orang yang pandai bicara dan menghapal sejumlah ayat sudah bisa tampil sebagai ulama. Mereka mengajarkan Islam dengan pengetahuan keislaman yang dangkal atau bahkan dengan pemahaman yang salah kepada masyarakat luas. Selama ini semua orang dengan kualifikasi demikian bisa diberi predikat ulama. Soalnya di negara kita belum ada ketentuan perundangan tentang ulama, termasuk belum adanya lembaga sertifikasi ulama.
Misalnya, banyak pelawak yang menjadi ulama, Mereka menjadi selebriti di televisi. Materi dakwah mereka adalah banyolan untuk mengocok perut pendengarnya di rumah. Semakin lucu mubalig selebriti itu, semakin tinggi rating acaranya, dan semakin tinggi honor yang mereka peroleh. Apakah materi dakwah yang disampaikannya sesuai dengan ajaran Islam berdasarkan al-Quran dan al-Hadist tidak terlalu penting.
Masalahnya pengurus MUI sekarang ini adalah manusia biasa, bukan malaikat, yang memiliki nafsu untuk kesenangan, kekayaan dan kekuasaan. Jika dilacak akan diketahui bahwa mereka sebagian besarnya terdiri dari ulama partisan. Selain Ketua Umum juga para ketua, Sekjen, dan Waksekjen. Mereka juga aktif di ormas-ormasi Islam yang berpolitik, seperti NU, Muhammadiyah, Matlaul Anwar, Al-Irsyad, PUI. Bahkan sebagian juga aktif di Ormas Islam baru bentukan FPI, yaitu GNPF-MUI yang menggerakkan masa Islam untuk berdemo menentang Ahok. Konon Tengku Zulkarnain yang ditolak massa Dayak di Sintang konon datang untuk meresmikan pendirian GNPF-MUI di kota itu. Bahkan di dalam pengurus MUI tersebut duduk pula wakil partai politik besar seperti Golkar dan PDIP. Selain itu, dua bendara MUI pada periode yang berbeda ditangkap KPK dalam kasus korupsi dan suap.
Detik Bola | Berita Bola, Ulasan Panduan, Galeri, Jadwal Bola, Pasaran Bola