Tidak lama ini, Wasit Liga Super China atau Chinese Super League mendapatkan perhatian dari publik. Pasalnya, wasit China semakin mendapatkan kecaman dari media pemerintah pada 28 Agustus. Media dari pemerintah China menuduh bahwa wasit China telah merusak reputasi kompetisi sepak bola negaranya.
Hal ini didasari dengan adanya masalah ketika mantan pemain depan, Marseille Romain Alessadrini. Mantan pemain depan tersebut diusir di lapangan pada saat Qingdao Huaghai kalah (Kamis, 27 Agustus 2020). Dikabarkan jika Qingdao Huaghai kalah 2 – 1 dari Hebei China Fortune.
Di sisi lain, dirinya juga mendapatkan tiga kartu merah dan kartu penalti yang diberikan pada dua pertandingan utama malam tersebut. Hal inilah yang membuat media dari pemerintah China bersikeras menuduh bahwa wasit telah melakukan tindakan curang dan merusak reputasi negaranya sendiri.
Diskusi Intens antara Penggemar dengan Media tentang Kualitas Wasit
Akibat permasalahan berita kontroversial tersebut, seruan kontroversial terbaru memicu diskusi intens diantara para penggemar sepak bola dengan media pemerintah. Keduanya berdiskusi tentang kualitas wasit di CSL. Seperti diketahui bahwa pada 2017 CSL memperkenalkan wasit asing untuk meningkatkan standar.
Mark Clattenbburg, mantan wasit Liga Premier sekaligus Milorad Mazic dari Serbia sebelumnya telah direkrut menjadi wasit tahun lalu. Akan tetapi, akibat virus corona, pemerintah melarang perjalanan dan menutup China. Hal inilah membuat CSL memilih wasit Tiongkok untuk memimpin pertandingan musim ini.
Setelah tujuh putaran pertandingan berlangsung, 4 dari 16 klub sepak bola, termasuk Dalian Pro dari Benitez memberikan keluhan terhadap FA China. Pasalnya, FA China telah membuat keputusan- keputusan yang melawan mereka, ungkap Sohu melalui Sport.com.
Keinginan Media Pemerintah untuk Liga Super China
Selain menimbulkan kontroversi dari berbagai pihak, media dari pemerintah di China menginginkan agar wasit lebih konsisten. Pasalnya, kekhawatiran tentang penggunaan wasit asisten video yang sama sekali tidak konsisten. Dari sisi lain, waktu untuk mencapai kesimpulan harus dikonsultasikan dengan VAR.
“Kontroversi dan penalti dari wasit lokal akan terus merusak reputasi liga”, ungkap Shanghai Observer yang dikelola pemerintah dalam tajuk utama. “Di sisi lain, CSL atau Liga Super China juga harus memanggil wasit asing untuk melakukan permainan kunci” ungkapnya.
“Sekali lagi, juri berbaju hitam akan terus menarik perhatian kami. Hal ini tentunya mengacu pada pertandingan (Kamis). pemain Prancis Alessandrini, salah satu pemain bintang dari kampanye penundaan corona virus harus dapat menghadapi hukuman lebih lanjut. Pasalnya, dirinya telah meludah setelah pengusirannya”.
Dikabarkan bahwa dirinya mendapatkan perintah berbaris pada menit ke-78. pasalnya, dirinya telah menendang Pan Ximing setelah bek Hebei menepisnya dari belakang. Seperti diketahui bahwa Pan lolos tanpa mendapatkan kartu kuning dari wasit Zhang Lei saat pertandingan bola berlangsung.
Di sisi lain, Zhang malah memberi kartu kuning kepada Hebei Zhang Chengdong. Hal inilah yang membuat Hebei dikeluarkan dari lapangan akibat kartu kuning yang diberikan. Kejadian ini tentunya membuat banyak orang bingung dan menggaruk-garuk kepalanya.
Tanggapan Oriental Sport Daily terhadap Wasit China
Akibat permasalahan kontroversial tersebut, Orientalal Sports Daily melalui kolom komentar mengatakan bahwa penggemar China selalu menjadikan wasit sebagai kambing hitam. Kesalahan- kesalahan yang terjadi selalu dilontarkan kepada wasit, ungkapnya pada sebuah kolom pada hari Kamis.
“Terdapat pepatah dari Brasil, mengatakan bahwa setiap orang adalah pelatih kepala. Di CSL hingga saat ini, setiap orang bertindak sebagai wasit.” Di lain pihak, pelatih serta pemain CSL atau Chinese Super League sedang menghadapi larangan keras.
Jika keduanya diketahui berbicara mengenai official pertandingan atau melakukan kontroversi, maka jurnalis tidak akan pernah diizinkan untuk mengajukan pertanyaan kepada wasit melalui siaran pers atau konferensi pers. Tentunya, hal ini akan membuat pers kesulitan untuk mendapatkan berita yang ada.
Berita wasit Chinese Super League yang mendapatkan tuduhan telah merusak reputasi sepak bola Tiongkok tentunya mendapatkan pro dan kontra. Walaupun begitu, berbagai pihak menginginkan agar pertandingan selanjutnya lebih konsisten. Pihak media China juga menginginkan agar wasit harus dapat berkontribusi dengan baik.