Promo BD36

Deretan Para Pemain yang Gagal Membanggakan Timnas

Kali ini, program naturalisasi kembali diadakan untuk memperkuat Timnas Garuda Indonesia. Tetapi, program naturalisasi kali ini tidak berbeda dari yang sebelumnya. Sebab kini, pemerintah dan PSSI lebih selektif dalam memilih.

Selain wajib mempunyai darah keturunan Indonesia, para pemain yang nantinya akan pindah menjadi WNI harus benar-benar berkualitas. Jadi tidak bisa sembarangan, namun juga harus memiliki kualitas bagus.

Belakang terdengar 2 nama yang akan segera mengenakan seragam Timnas Indonesia. Dua nama itu adalah Jordi Amat dan Sandy Walsh. Keduanya sama-sama memperkuat klub Jupiler Pro League.

Deretan Para Pemain yang Gagal Membanggakan Timnas

Inilah Deretan Mantan Naturalisasi

Namun, tidak selamanya menggunakan jasa para pesepakbola naturalisasi ini berakhir baik. Bukannya memperoleh prestasi, mereka yang sebelumnya telah dinaturalisasi lebih dulu justru melempem. Mereka antara lain:

1. Diego Michiels

Sosok pertama adalah Diego Michiels. Pada awal kedatangannya, Diego memang sangat menjanjikan, dia tipikal bek sayap modern. Mempunyai kemampuan yang cukup bagus dalam penyerangan dan bertahan.

Saat Diego Michiels pertama kali menjadi WNI masih berusia sangat muda, baru 21 tahun. Pemain yang sekarang memperkuat Arema FC ini juga pernah 2 kali tampil di SEA Games.

Yaitu SEA Games tahun 2011 dan juga 2013. Dalam ajang SEA Games itu Tim Garuda Indonesia berhasil meraih medali perak. Tetapi penampilan lumayan Diego tersebut hanya sampai level junior.

2. Jhony van Beukering

Di Belanda sendiri, Jhony van Beukering memiliki karier yang tidak terlalu buruk. Bahkan dia pernah tampil sebanyak 173 kali di Eerste Divisie dan Eredividisie Belanda.

Selain itu, Jhony van juga pernah2 kali menjadi juara di liga kasta ke 2 Belanda. Namun, saat tahun 2012 dia dinaturalisasi, kondisinya sudah tidak ideal lagi.

Ketika itu berat badan Jhony van Beukering juga sudah tidak lagi ideal bagi pesepak bola professional. Jadilah ia sudah tidak dapat berbuat banyak di Piala AFF 2012.

Diapun hanya bisa mencetak 2 assist tanpa mencetak gol. Pada tahun 2016 dia sempat pensiun, namun kembali lagi dan memperkuat beberapa tim, sebelum akhirnya pada tahun 2019, dia benar-benar pensiun.

3. Toni cussell

Dia sama seperti Jhony van Beukering, mendapatkan paspor Indonesia pada tahun 2012. Toni cussell ikut berlaga pada Piala AFF 2012 yang saat itu dilaksanakan di Malaysia.

Namun, selama 1 tahun lamanya ia sempat merasakan berlaga di Indonesia setelah ajang Piala AFF 2012. Dia bergabung dengan Barito Putera hingga tahun 2014.

Namun sayangnya dia didepak dari tim Laskar Antasari di karenakan kariernya terus mengalami penurunan. Padahal sebelumnya Toni cussell bahkan sempat digadang-gadang menjadi pemain bintang.

4. Bio Paullin

Bio Paullin merupakan salah satu pemain asing legendaris Persipura. Dia juga sudah pernah mencicipi sejumlah gelar bergengsi di Tanah Air, termasuk beberapa kali menjadi juara di Liga Indonesia.

Pada tahun 2015, Bio Paullin akhirnya mendapatkan paspor Indonesia. Dirinya lalu dipanggil beberapa kali untuk bergabung ke Timnas Indonesia. Tetapi setelah itu Indonesia dibekukan FIFA.

Hal tersebut menyebabkan Timnas Indonesia tidak dapat berlaga pada ajang Internasional. Kondisi itulah yang membuat Bio Paullin tidak lagi pernah mendapatkan panggilan ke Timnas Indonesia.

5. Ruben Wuarbanaran

Ruben Wuarbanaran baru mendapatkan paspor Indonesia di tahun 2011. Ketika itu, dia diprediksi untuk dapat berlaga di SEA Games 2011 di mana Indonesia berstatus tuan rumah.

Tetapi sayangnya karier Ruben Wuarbanaran bersama Timnas Indonesia hanya seumur jagung. Saat itu, dia gagal bersinar di Tim Garuda. Setelah SEA Games, dia sempat bergabung dengan Pelita Jaya hingga 2012.

Namun sayang, di sana dia juga tidak dapat tampil memuaskan. Dua tahun setelah itu, Ruben dikontrak SV Honnepel Niedermomrmter, klub terbawaLiga Jerman. Setelah itu kariernya redup, tidak lagi terdengar.

About AdminDetikBola

Check Also

VAR

VAR Dulu atau Wasit Dulu? Direktur Wasit FIFA Memberi Jawaban

Perdebatan mengenai penggunaan Teknologi Bantuan Wasit (VAR) dalam sepakbola telah mencapai puncaknya dalam beberapa tahun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *