Promo BD36

Alasan Timnas Indonesia Kalah 0-7 Melawan Korea Selatan

Fakta terkait kekalahan Timnas masih saja menjadi pembicaraan hingga saat ini. Pasalnya belum ada ungkapan akurat mengenai penyebab kekalahannya di Stadion Daegu. Hal ini tentu membuat banyak pecinta bola merasa penasaran.

Beberapa hari lalu pada Jumat 25 Maret 2022, Indonesia menelan kekalahan telak pada pertandingan persahabat melawan Korea Selatan. Perbedaan poinnya terbilang cukup fantastis melihat Indonesia tidak bisa mencetak 1 gol pun dalam pertandingan tersebut.

Dihantam bola sebanyak tujuh kali membuat Erlangga, kiper Timnas Indonesia kelimpungan. Pada beberapa kesempatan ia mengaku bahwa tim nya merasa kewalahan untuk menghadapi serangan Korea Selatan.

Meskipun pada awal pertandingan permainan Indonesia cukup bagus. Nyatanya hal tersebut belum membawa hasil memuaskan. Apalagi, gol pembuka yang dilakukan oleh Eum Seung-min pada menit ke 20.

Indonesia berinisiatif memulai teknik permainan terbuka. Tetapi, sayangnya hal tersebut justru membuat Korea Selatan semakin gencar memporakporandakan lini belakang Timnas. Hal ini tentu saja membuat Erlangga kewalahan sebab dihantam habis-habisan.

Alasan Timnas Indonesia Kalah 0-7 Melawan Korea Selatan

Penyebab Kekalahan Timnas Indonesia

Pada beberapa kesempatan Erlangga, kiper Timnas Indonesia menyatakan penyebab kekalahan timnya melawan Korea Selatan pada jumat kemarin adalah sebagai berikut :

1. Dari Segi Fisik

Dari segi fisik yang dimiliki kedua tim tersebut jelas berbeda. Korea memiliki postur tubuh lebih jangkung. Hal tersebut tentu saja memudahkan tim nya untuk melakukan action pertandingan dengan sundulan ke arah gawang.

Sedangkan sisi bek belakang Indonesia tidak mencapai tinggi seperti pemain lawannya. Poin ini dapat menjadi pelajaran penting. Sebab dengan fisik yang berbeda tidak dapat dijadikan alasan untuk membenarkan kekalahan.

Terdapat cukup banyak PR bagi pelatih Timnas. Bagaimana ia harus membuat tim nya dapat terus maju dengan fisik yang terkadang harus kalah dari lawannya. Hal ini akan menumbuhkan sistem permainan baru yang harapannya dapat membawa kemajuan.

Selain dari postur tinggi badan, Indonesia juga cukup kalah dari segi power. Korea Selatan cukup sigap dalam menangkap bola. Dalam seri perebutan bola pun, Indonesia hampir tidak mendapatkannya karena kalah saat berebut.

Mungkin salah satu faktor ini dapat menjadi pelajaran penting bagi Indonesia. Di mana, ia harus menambah kekuatan fisiknya baik dari segi berlari maupun ketahanan fisik. Poin tambahan jika bek belakang seharusnya memiliki postur tubuh lebih tinggi.

2. Teknik Permainan

Alasan kedua dari kekalahan permainan pada jumat kemarin adalah teknik permainan. Meskipun sudah berada di bawah binaan Shin Tae-young, nyatanya Indonesia masih belum bisa mengalahkan pemain Korea Selatan.

Dilihat dari teknik permainannya, Korea memang jauh lebih unggul. Ia memainkan taktik yang cukup membuat Indonesia kewalahan. Penguasaan bolanya juga tidak bisa diremehkan begitu saja.

Indonesia perlu banyak belajar kembali. Pasalnya, banyak klub bola yang mengupgrade teknik bermainnya menjadi lebih baik lagi. Terlebih untuk persiapan pertandingan ke depan, tentu saja pembaharuan tersebut diperlukan.

Lagi-lagi Shin Tae-young memiliki PR untuk mendidik anak asuhnya dengan pola permainan baru. Belajar dari kecepatan dan ketangkasan Korsel saat bermain, diharapkan Indonesia mampu berada pada tahap tersebut.

Tidak hanya mengandalkan pemain depan, kerja sama tim untuk merebut bola dari lawan tentu saja diperlukan. Dalam hal ini, keegoisan untuk mendapatkan poin individu harus dihilangkan.

Membaca teknik permainan lawan, juga menjadi salah satu poin yang harus diperhatikan. Dengan melakukan itu, tim dapat memprediksi pergerakan rivalnya. Sehingga, hal ini akan memudahkan pemain untuk mengambil alih bola dari tangan lawan.

About AdminDetikBola

Check Also

VAR

VAR Dulu atau Wasit Dulu? Direktur Wasit FIFA Memberi Jawaban

Perdebatan mengenai penggunaan Teknologi Bantuan Wasit (VAR) dalam sepakbola telah mencapai puncaknya dalam beberapa tahun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *