Di balik Keberhasilan Portugal mengalahkan Uruguay dengan Skor 2-0 ada mantan wasit Mark Halsey yang tidak setuju dengan hadiah penalty. Setelah Uruguay dalam partai Group H pada Piala Dunia 2022 Selasa (29/11/2022) dini hari WIB di penuhi kontroversial. Gol tersebut menjadikan Portugal Tim ketiga yang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022.
Pertandingan Group-H terkesan alot dan dramatis, pasalnya Portugal baru bisa memcetak gol ke gawang Uruguay di menit ke-54 melalui umpan silang yang diberikan oleh Bruno Fernandes lalu melaju mulus di susul sundulan oleh Cristiano Ronaldo menjadi gol. Gol pertama portugal sempat di landa kebingungan. Karena Cristiano Ronaldo sempat mengaku bahwa gol tersebut miliknya, bahkan telah melakukan selebrasi kemenangan bersama Tim nya di sudut lapangan ditambah lagi penyiar stadion telah menyebut namanya sebagai yang mencetak gol.
Namun FIFA menganggap sundulan dari Ronaldo tidak menyentuh bola sehingga gol tersebut di berikan kepada Bruno Fernandes. Dengan adanya kebingungan ini, bukannya bersitegang justru malah membuat Cristiano Renaldo dan Fernandes tersenyum.
Kemenangan Portugal di bulatkan dengan skor 2-0, pada saat injuri time di menit-menit akhir 90+3, Portugal berhasil menambahkan lagi skor lewat tendangan penalti dari Bruno Fernandes sebagai eksekutor karena Cristiano Renaldo sebagai kapten telah di keluarkan. Meskipun sebelumnya, Jose Maria Gimenez dari Tim Uruguaydinilai oleh Tim VAR melakukan handball di kotak terlarang.
Mark Halsey Mengecam Wasit dan Tim VAR
Mark Halsey mantan wasit Priemer League itu memiliki pandangan tersendiri, ia mengecam Alieza Faghani sebagai wasit dengan Tim VAR melakukan kesalahan karena menilai Jose Maria Gimenez telah melakukan handball. Menurutnya tangan Gimenez tidak aktif dalam menahan bola yang di tendang oleh Bruno Fernandes. Gerakan yang dilakukan oleh Gimenez tidak sengaja menyentuh bola karena menahan dirinya yang akan terjatuh setelah menahan tendangan dari Fernandes. Lengan kirinya Gemenez terlihat menopang dirinya ketika ia jatuh dan semua ini di anggap natural atas dasar ketidaksengajaan yang dilakukan oleh Gemenez.
Hal ini terdapat pada kolom The Sun yang dia tulis bahwa menurutnya, keputusan memberikan penalti pada Portugal adalah kebutusan yang tidak tepat dan buruk , baginya Gimenez hanya mencoba memblokir bola, Tapi, Gimenez terjatuh dan posisi lengan ada di belakangnya untuk menahan agar tidak terjatuh.
Menurut Halsey itu bukan tindakan yang dilakukan secara sengaja dan di pengaruhi oleh posisi berdekatan yang menjadi faktor. Serta baginya Gimenez tidak membuat tubuhnya menjadi lebih besar. Sehingga Gimenez tidak seharusnya mendapatkan penilaian handball dari Tim VAR.
Tak Mengerti Ada Apa Dengan Wasit
Sebelum dirubah oleh Tim VAR, Alireza Faghani tidak memberikan Portugal melakukan penalti. Menurut Halsey, Faghani seharusnya konsisten pada keputusannya di awal, sehingga tidak menimbulkan kesahpahaman dalam keputusan yang di ambil oleh Faghani.
Halsey juga mempertanyakan mengapa pejabat VAR Abdulla Al-Mari yang berasal dari Qatar bahkan ikut terlibat serta mengapa mensetujui adanya penalti. Bagi Halsey, wasit Faghani tidak konsisten pada keputusan asli yang di buat sebelumnya. Bahkan jika di lihat dari monitor, bahasa tubuhnya seperti memberikan isyarat bahwa dia tidak mau memberikan hadiah penalti pada portugal.
Sehingga menyebabkan Portugal berhasil mendapatkan tambahan skor menjadi 2-0 mengalahkan Uruguay. Padahal Menurut Mark Halsey, sangat di sayangkan jika wasit tidak konsisten pada keputusannya. Baginya Posisi Gemenes saat menahan tendangan dari Bruno Fernandes sangat jelas tidak ada unsur kesengajaan tapi mengapa wasit menetapkan bahwa itu adalah handball.