Jaga Keamanan Piala Dunia, Qatar Gandeng Amerika Serikat

Pemerintah Qatar terus melakukan lobby dan kerja sama dengan banyak pihak jelang penyelenggaraan piala dunia tahun 2022. Selain menggandeng sponsor kelas atas, secara resmi pemerintah juga telah meminta bantuan sejumlah negara untuk mendukung mereka. Hal tersebut dilakukan oleh pemerintah negara itu demi memastikan piala dunia tahun ini mendapat jaminan keamanan secara maksimal.

Setelah mengontak Islamabad pada awal September lalu guna meminta bantuan berupa tambahan tenaga keamanan dari Pakistan, kini juga telah mendekati Washington. Pemerintah secara resmi telah meminta kepada Amerika Serikat agar mengirim pasukan militernya ke Qatar. Bantuan tersebut sangat diharapkan. Pihak Doha menilai, aliansi dengan Washington akan menambah jumlah personel keamanan yang saat ini mereka miliki untuk mengawal jalannya piala Dunia.

Pasukan Keamanan Lokal Kurang Memadai Di Qatar

Langkah yang Qatar meminjam petugas keamanan dari beberapa negara bukan tanpa alasan. Hal itu pun bukan berarti sistem pertahanan yang mereka miliki sangat lemah. Sebagai negara berdaulat dan kaya, punya angkatan keamanan dan angkatan bersenjata yang mapan. Hanya saja jumlah mereka memang kurang memadai.

Wilayah Qatar berada di atas daratan semenanjung kecil di perairan teluk Persia. Jumlah personel keamanan mereka tentu saja terbilang cukup minim untuk mengamankan hajatan piala dunia yang akan dihadiri oleh jutaan orang. Oleh sebab itu, atas nama kerja sama politik bilateral, pemerintah Qatar percaya diri untuk mencari dukungan dari negara lain, salah satunya Amerika Serikat.

Permintaan bantuan penguatan militer Qatar telah direspon oleh Amerika Serikat. Kedua negara pun telah menandatangani perjanjian hitam di atas putih. Artinya, Amerika Serikat memang akan mengirim pasukan  dengan jumlah dan jangka sesuai kesepakatan ke dua belah pihak.

Perjanjian atas nama Qatar diteken oleh  Jenderal Khaled Al Nuraimi. Dia adalah pejabat tinggi komite eksekutif bidang keamanan hubungan Internasional Qatar. Sedangkan, pihak Amerika Serikat diwakili oleh Timothy Dfriki. Drifki merupakan pejabat senior di atase pertahanan militer Amerika. Dengan perjanjian yang telah diresmikan, Amerika Serikat akan memulai proses ekspor pasukan terbaik yang mereka punya ke Qatar dalam waktu dekat.

Halau Gangguan Keamanan dan Terorisme

Pemerintah Qatar dan FIFA menjamin pagelaran piala dunia 2022 akan berlangsung semarak. Tak cuma meriah, keamanan dan kenyamanan pengunjung hingga jajaran tim nasional yang berlaga juga sangat diprioritaskan. Dengan tambahan pasukan keamanan dari Amerika Serikat, pemerintah Qatar tentu akan dapat bekerja dengan lebih maksimal.

Para personel keamanan berlatar belakang militer kuat diharapkan dapat menghalau segala bentuk ancaman dan gangguan keamanan selama piala Dunia berlangsung. Selain gangguan keamanan, pasukan keamanan tersebut juga akan mencegah munculnya tindak terorisme oleh kelompok radikal. Dengan demikian, keselamatan penyelenggaraan piala dunia musim ini bisa terwujud.

Penanganan isu terorisme memang menjadi salah satu konsentrasi utama panitia piala dunia, tak terkecuali pemerintah negara tuan rumah. Event sebesar piala dunia berpeluang jadi sasaran empuk organisasi ekstrem untuk menebar teror dan pamer kekuatan. Oleh sebab itu, penyelenggara benar-benar terobsesi menutup celah dan menghadang kedatangan teroris demi kelancaran piala Dunia 2022.

Amerika Serikat bukan satu-satunya negara yang akan membantu di bidang keamanan dan militer. Lebih awal, pemerintah Qatar sudah membuat perjanjian dengan beberapa negara lain. Negara-negara yang akan mendukung kekuatan Qatar di lini pertahanan serta keamanan selama pesta piala dunia diantarnya adalah Uni Emirat Arab, Pakistan, Prancis, Turki, Korea Selatan, Inggris dan tentu saja, Amerika Serikat.