Detik Bola – Berita Pasaran Bola, Jadwal MotoGP Serta Ulasan Terbaru Detik Bola
Siapa yang tidak kenal Kylian Mbappe? Seorang pemain sepak bola professional garda terdepan tim nasional Prancis yang sangat berprestasi.
Namun karirnya kini tengah dalam masa kritis setelah hadapi kritik bertubi-tubi Kylian Mbappe siap untuk mengundurkan diri dari tim Nasional Prancis. Menurut Noel Le Great selaku presiden Federasi Sepak Bola Prancis, Hal ini terjadi atas kegagalan penalti Mbappe yang gagal saat melawan Swiss pada Euro 2020.
Ia mencetak 27 gol untuk Les Bleus dan 57 pertandingan yang ia ikuti selama ini. Bagaimana mungkin sebuah kesalahan dapat menghapuskan prestasi bertahun-tahun yang sudah ia bangun?
Bagaimana tidak, Tendangan dari seorang Superstar Mbappe berhasil diselamatkan oleh penjaga gawang Swiss Yann Sommer dalam adu penalti babab 16 besar yang berakhir pada tersingkirnya Prancis dari turnamen bergensi tersebut.
Akibatnya Mbappe menerima banyak hujatan dan fitnah melalui sosial media. Para penggemar yang marah menyalahkan Mbappe dan menyuruhnya untuk tidak turut andil dalam pertarungan Les Bleus.
Ia mencetak 27 gol untuk Les Bleus dan 57 pertandingan yang ia ikuti selama ini. Bagaimana mungkin sebuah kesalahan dapat menghapuskan prestasi bertahun-tahun yang sudah ia bangun?
“Mbappe Marah” hal ini dikonfirmasi oleh Le Great setelah diskusi singkat tentang kejadian pelik yang sedang ia alami. Ia beranggapan bahwa frustasi tersebut mungkin hanya bersifat sementara dan akan segera berlalu.
Le Great menuturkan bahwa Mbappe merasa tidak dibela oleh Federasi setelah tendangan penalti yang gagal di kritik oleh semua orang. Hal tersebut menggambarkan bagaimana harapan Mbappe terhadap Federasi tidak terbalas sebagaimana yang ia inginkan.
Ia bertemu dengan Mbappe selama 5 menit di kantor dan menceritakan bahwa Mbappe marah marah dan berkata tidak akan bermain untuk tim Prancis lagi.
Kesalahan Kylian Mbappe
“Bagaimanapun ia adalah seorang pemenang. Tapi saat ini dia sangat frustasi seperti kita semua yang di eliminasi” sambung Le Great
Lewat cuitan media sosialnya, Mbappe mencurahkan kehilangannya dan menerangkan bahwa Prancis sangat sedih setelah tersingkir dari kompetisi Euro 2020 tersebut. Ia juga menekankan bahwa tendangan melesetnya akan membuatnya tidak bisa tidur setiap malam.
Tapi sebaliknya, Didier Deschamps tidak ingin menyalahkan si jagoan Mbappe yang telah banyak mencetak angka.
Puncaknya pada Oktober 2021, Mbappe menyampaikan bahwa ia siap untuk mundur dari pertandingan laga Internasional jika ia dianggap sebagai pembawa petaka bagi timnya.
“Aku tdak akan mengambil sepeserpun (1 euro) untuk bermain di tim nasional Prancis. Aku akan bermain secara gratis untuk tim nasional.” Ujar Mbappe.
Mbappe tidak ingin menjadi masalah bagi orang lain terlebih tim nasional yang selama ini ia bela. Namun semenjak tendangannya meleset, ia mulai merasa rendah diri dan menganggap dirinya seabgai masalah bagi orang lain.
“Aku mengambil sebuah hikmah dimana egokulah yang membuat kita kalah. Aku sangat ingin menonjol yang mungkin tanpaku kita mungkin menang.” Imbuhnya.
Layaknya sebuah perpisahan selama-lamanya Mbappe mengutarakan niatnya untuk membuat tim Nasional Prancis dan tim lebih bahagia meskipun jika itu berarti tanpa kehadirannya.
Mbappe mengeluhkan kecaman, hinaan serta cacian yang diarahkan kepadanya kepada saat bertmu dengan presiden. Ia bahkan disebut ‘monyet’ karna kegagalan ekseskusi penalti tersebut.
Dari tragei penalti ini, seorang bintang seperti Kylian Mbappe yang sudah membangun karir selama bertahun-tahun dapat berakhir dan hancur begitu saja hanya karna sebuah kesalahan.
Ibarat panas seribu tahun yang hilang karna hujan sehari atau tembok yang dibangun bertahun-tahun runtuh hanya dengan satu terjangan.
